Posted By : Fadlan Collection's _ Email : Muksit87@gmail.com _ Pasir Satu Desa Tamanjaya Kec. Gununghalu Kab. Bandung Barat

Minggu, 29 Maret 2020

Ringkasan Materi TIK-9 (Jaringan Internet)

Rangkuman Pengertian Jaringan Internet dan Intranet
Jaringan Komputer: Pengertian, Topologi, dan Jenis-Jenisnya | Blog ...




  1. Pengertian Internet (Internetconnected-Network)
internet adalah suatu ringkasan yang disingkat menjadi internetconnected-network. dan sistem komunikasi yang menghubungkan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia,tanpa mengenal teritorial hukum dan budaya.Dan internet ini juga dapat sebagai sarana,berkomunikasi dan menyebarkan informasi disetiap komputer atau jaringan yang terhubung secara langsung maupun tidak langsung.
Dibeberapa jalur utama yang disebut internet backbhone dibedakan dengan satu yang lainnya. menggunakan unique name yang biasa disebut dengan IP 32.bit contoh: 202.155.4.230.
ada beberapa pengertian internet menurut para ahli :
  1. Lani Sidharta : Dapat memberikan layanan informasi secara lengkap. Dan terbukti di media maya yang dapat menjadi menjadi rekan,bisnis, dan politik dan hiburan. semuanya tersaji lengkap di dalam media ini.
2.Khoe Yao Tung : Jaringan yang satelit dan komunikasi yang fungsinya sangat beragam.Dan tentu merupakan pendukung internet diseluruh dunia.
  1. Sejarah Internet
Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer pada tahun 1960. Apa itu jaringan komputer? Jaringan komputer adalah beberapa komputer yang terhubung satu sama lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi yang memiliki hubungan timbal balik, misalnya dalam satu kantor atau gedung. Bagaimanakah sejarah internet itu sendiri ?
  • Bagaimanakah sejarah itu sendiri ?
Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet,
tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.
Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini. Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut
Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994.
Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama, J. Tjandra Pramudito, Suryono Adisoemarta bersama Onno W. Purbo berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto, Achmad Zaini, Yos, di band 40m (7MHz). Teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994.
Di tahun 1989 sampai 1990-an, teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai membangun tempat diskusi di Internet, salah satu tempat diskusi Indonesia di Internet yang pertama berada di indonesians@janus.berkeley.edu. Berawal dari mailing list pertama di Janus diskusi-diskusi antar teman-teman mahasiswa Indonesia di luar negeri pemikiran alternatif berserta kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB dan egroups.com.
4. Manfaat dari Internet
manfaat dari internet itu sendiri. kini dapat memberikan layanan informasi yang cepat dan efektif kepada masyarakat sehingga dapat mengetahui berita dan informasi dengan secara lengkap.
a.Dibidang Pendidikan : Dibidang pendidikan juga dapat melihat seluruh informasi dan dapat juga referensi keilmuan perpustakaan (library online) yang ada pada internet misalnya,sebagai saran media pembelajaran secara online seperti belajar dari jarak jauh (e-learning).
b.Dibidang Ekonomi dan Bisnis : Dalam bidang eknomi dan bisnis internet itu di istilah kan dengan E-Commerce. Dengan adanya E-Commerce dapat melakukan kegiatan perdagangan atau bisnis melalui internet juga dapat dijual dan dipromosikan tanpa harus kemana-mana.
Jenis-jenis Jaringan Komputer
Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringantanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
3.Pengertian Intranet
Intranet adalah konsep LAN yang mengadopsi teknologi Internet dan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan lokal. Intranet umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.
Kompatibilitas Intranet (sebagaimana Internet) sangat tinggi terhadap sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi ulang. Dukungan aplikasi, program dan sistem operasi yang luas akibat dari popularitas Internet menjadikan Intranet sebagai masa depan LAN. Keistimewaan fasilitas Intranet yang tidak terdapat pada jaringan lokal (LAN) konvensional adalah : Tampilan WEB (grafis, multimedia) pada sistem operasi, navigasi, aplikasi,maupun databasenya.

Untuk materi Pengenalan Jaringan Klik Disini


Untuk Ringkasan materi Klik Disini

Direktori Aksara Sunda Kuno

Materi Direktori Aksara Sunda Kuno Untuk Unicode


Images tagged with sundanuurang on instagram



Berikut ini kami sampaikan
Materi Direktori Aksara Sunda Kuno Untuk Unicode
Silahkan Klik Link Dibawah ini     

Klik Didiyeu Kanggo Materi.... Gratis

Sabtu, 28 Maret 2020

E-LEARNING MADRASAH

E-learning Madrasah Official














logo

Posted By : MoeQzhit

Apa itu E-learning Madrasah ?

E-learning Madrasah adalah sebuah aplikasi gratis produk Madrasah yang ditujukan untuk menunjang proses pembelajaran di Madrasah dari mulai Raudatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidayah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), agar lebih terstruktur, menarik dan interaktif.
E-learning Madrasah memiliki 6 role akses diantaranya :
  1. Operator Madrasah (Administrator)
  2. Guru Mata Pelajaran
  3. Guru Bimbingan Konseling
  4. Wali Kelas
  5. Siswa
  6. Supervisor (Kepala Madrasah dan jajarannya)
TUTORIAL CARA DOWNLOAD INSTALLER E-LEARNING MADRASAH
Klik Disini Mas Bro....


CARA MENGONLINEKAN ELEARNING MENGGUNAKAN PORT FORWARDING AGAR
Klik Disini Mas Bro...


DAPAT DIAKSES DARI MANAPUN
Klik Disini Mas Bro....


TUTORIAL E-LEARNING MADRASAH UNTUK GURU MATA PELAJARAN
Klik Disini Mas Bro...








Materi Bahasa Sunda Kelas IX (Sembilan) Kurikulum 2013


Materi Bahasa Sunda Kelas IX (Sembilan)     

Kurikulum 2013


Untuk Materi Bahasa Sunda Kelas IX (Sembilan)     

Klik Didiyeu Kanggo Materi.... Gratis

Untuk Latihan Soal    

Klik Didiyeu Kanggo Soal.... Gratis

Kata Kunci Soal Na

Muksit89




Materi Bahasa Sunda Kelas VIII (Delapan) Kurikulum 2013


Materi Bahasa Sunda Kelas VIII (Delapan) 

Kurikulum 2013


Untuk Materi Bahasa Sunda Kelas VIII (Delapan)     

Klik Didiyeu Kanggo Materi.... Gratis

Untuk Latihan Soal    

Klik Didiyeu Kanggo Soal.... Gratis

Kata Kunci Soal Na

Muksit Wae





Materi Bahasa Sunda Kelas VII (Tujuh) Kurikulum 2013


Materi Bahasa Sunda Kelas VII (Tujuh) 

urikulum 2013


Untuk Materi Bahasa Sunda Kelas VII (Tujuh)     

Klik Didiyeu Kanggo Materi.... Gratis

Untuk Latihan Soal    

Klik Didiyeu Kanggo Soal.... Gratis

Kata Kunci Soal Na

Muksit Tea



Rangkuman Materi Bahasa Sunda Kelas IX

Posted By : MoeQzhit
PANGAJARAN I
GIRANG   ACARA
Dina hiji acara, urang sok ningal aya jalma anu kapapancénan ngatur  acara,  anu  ilahar  sok disebut  panata  acara  atawa  MC  (Master  of Ceremony).  Pancénna  purah  nyusun  runtuyan  acara, nangtukeun sarta ngahaturanan saha-sahana anu midang atawa cacarita dina éta acara.
Sagédéngeun panata acara, aya deui anu disebut panumbu catur atawa sok katelah modérator. Ieu ogé pancénna méh sarua, purah ngatur lumangsungna hiji acara. Bédana, panumbu catur mah ilaharna sok dipaké dina acara sawala atawa diskusi. Éta anu dua téh urang sebut baé girang acara, nyaéta jalma anu miboga pancén ngatur lumangsungna hiji acara.
Boh panata acara boh panumbu catur, diperedih kudu bisa nyarita kalawan lancar, sora anu ngoncrang ngarah jéntré kadengéna, lentong anu merenah, sarta maké basa anu genah éntép seureuhna.
Niténan Téks

Sabada dititénan, omongan panata acara téh aya sasaruaanana jeung naskah biantara, nyaéta ayana bagian bubuka jeung panutup anu kalimah-kalimahna ilahar sok digunakeun dina biantara. Upamana baé nepikeun puji sukur sarta nganuhunkeun ka jalma- jalma anu ngaluuhan acara. Panata acara téh pancénna purah ngatur lumangsungna hiji acara sangkan ngaguluyur kalawan tartib. Manéhna anu méré waktu sarta ngahaturanan saha baé anu cacarita atawa midangkeun pintonan. Ku sabab kitu, nyaritana teu kudu papanjangan. Cukup ku ngahaturanan, nganuhunkeun, sarta nepikeun koméntar saperluna. Titénan ieu conto téks omongan anu di luhur tadi!

1.      Conto Ngahaturanan:
Salajengna sim kuring ngahaturanan Sadérék Syifa Rahmawati kanggo maoskeun ayat suci Al Qur’an. Sumangga dihaturanan!
2.      Conto Nganuhunkeun:

Hatur séwu nuhun ka Pupuhu Panitia, kersana Bapa Drs. Galih Sundana anu parantos ngadugikeun biantara laporanana.

3.      Conto Nepikeun koméntar:

Sabilulungan, sipat silihrojong. Sipat urang Sunda nu kalintang éndahna. Pamugi kawih anu nembé dihaharingkeun sing nyerep kana angen, sing nitih kana ati sanubari. Dina enggoning diajar urang salamina tiasa silihrojong, silihasih ku pangarti, silihasah ku kabisa, silihasuh ku kaweruh.
4.      Conto Mungkas acara:
Bapa miwah Ibu, kalih hadirin sadaya anu sami rawuh! Acara Paturay Tineung parantos lekasan.
Ti sim kuring, rupina sakitu nu kapihatur. Hapunten bilih aya basa anu kirang merenah. Bobo sapanon carang sapakan, luhur saur bahé carék, mugia kersa ngahapunten.
Billahitaufik wal hidayah wassalamu’alaikum wr. wb.

Pancén panumbu catur téh ngawengku:

1.      Muka sawala sarta ngahaturanan pangjejer
2.      Ngahaturanan pamilon pikeun mairan atawa nepikeun kamandang
3.      Ngahudang sumanget pamilon sangkan mairan sarta nepikeun aturan sawala
4.      Mungkas sarta nyindekkeun sawala:



PANGAJARAN 2
ADAT DI PILEMBURAN

Urang Sunda hirup jeung budayana. Rupa-rupa kabiasaan atawa tradisi kasampak kénéh ku urang di pilemburan. Urang lembur umumna tukuh kénéh ngariksa adat kabiasaan titinggal karuhun. Komo deui di lembur-lembur anu henteu loba kapangaruhan ku modérénisas.
Kabiasaan urang Sunda anu masih dipilampah tepi ka ayeuna nyaéta Nadran, ngahirupkeun deui kaulinan barudak, jeung paélmuan urang Sunda ngeunaan rupa-rupa lemah (taneuh).
Niténan Adat Kabiasaan

Dina wacana-wacana sunda urang sok  manggihan sawatara tradisi atawa budaya Sunda anu nu masih kénéh hirup di budaya sunda, diantarana:

1.      Upacara Sérén Taun

Upacara anu diayakeun minangka tanda sukur ka Gusti Nu Maha Suci, ngeunaan hasil tatanén, sarta miharep hasil nu leuwih punjul dina taun hareup. Runtuyan kagiatanana ilaharna nyaéta ngadu’a, murak tumpeng, jeung pintonan rupa-rupa kasenian tradisi.

2.      Salametan Maleman Opat Welas

Salian ti sérén taun, aya deui salametan nu diayakeun saban bulan dina maleman opat welas purnama. Ieu salametan téh ngadu’akeun anu geus parupus/maot sarta ménta kasalametan ka Gusti Nu Maha Suci, sangkan rahayat salamet sarta raharja.

3.      Wangunan Imah jeung Palasipahna

Pikeun urang sunda, imah téh diwangun ku tilu bagian sarta miboga harti sewang-séwangan.
a.      Bagian tengah disebutna “buana panca tengah” nyaéta tempat cicingna manusa.
b.      Bagian handap atawa kolong imah, disebutna “buana handap”, nyaeta tempat cicingna bangsa lelembut atawa siluman.
c.       Bagian luhur/suhunan, disebutna “buana luhur”, nyaeta tempat cicingna karuhun.

4.      Upacara Melak Batu

Upacara melak batu téh ngaruntuy dina sawatara kagiatan, nyaéta:
a.         Ngunduh Watu, néangan atawa milihan batu di walungan pikeun dijadikeun ungkal biang.
b.        Ngunduh Matur, néangan tatangkalan anu bakal dipelak di sabudeureun batu.
c.         Makukeun, melakkeun batu di hiji tempat, deukeut imah pupuhu kampung.

5.        Warogé

Warogé téh gambar atawa simbul tina jangjawokan Sunda baheula anu diukir dina kai. Dina warogé aya lima gambar kalawan miboga ngaran masing-masing, nyaéta:
a.      Haranghasuan (warogé simbul seuneu), gunana pikeun ngalolongkeun panon lelembut nu niat ngaganggu pakampungan atawa lahan tatanén.
b.      Ratuning Tutulak (warogé simbul taneuh), pikeun panulak bala tina gangguan manusa atawa jin nu niat jahat.
c.       Watu Panggilang (warogé simbul batu), panulak bala tina gangguan mahluk gaib nu aya dina batu.
d.     Wangapah (warogé simbul cai), panulak bala tina gangguan mahluk gaib nu aya di cai.
e.      Wawayangan (warogé simbul angin), panulak bala tina gangguan mahluk gaib nu aya di awang-awang.

6.                        Kasenian Parebut Sééng

Ieu kasenian téh saenyana kaasup penca. Diayakeunana upama aya jajaka anu rék ngalamar mojang. Tah, si jajaka kudu némbongkeun kamahéran menca sarta kudu bisa ngarebut sééng ti hiji lalaki. Upama sééng bisa karebut, mojang anu dipikahayang bisa dikawin.

7.                       Istilah kasenian anu séjénna

Salian ti anu geus dipedar di luhur, aya deui sawatara istilah anu patali jeung tradisi urang Sunda, nyaéta:
a.      Imah panggung, imah anu aya kolongan, dadamparna anggang tina taneuh, contona:

“Di pilemburan ogé ayeuna mah geus langka imah panggung téh.”
b.      Leuit¸ wangunan husus paranti nyimpen paré, contona:
“Saban réngsé panén urang Sindangbarang ngunggahkeun paré kana leuit, diluluguan ku pupuhu kampung.”
c.       Suhunan, babagian imah anu pangluhurna, contona:
“Tuh geuning, japati téh areunteup dina suhunan!”

  
d.            Pantun, carita buhun (baheula) anu loba nyaritakeun karajaan. Carita pantun sok dilalakonkeun ku juru pantun kalawan dipirig ku kacap, contona:.
“Pantun téh kaasup kasenian buhun anu kiwari geus taya dikieuna..”

e.             Pundén, tina kecap pundi, nyaéta barang anu disuhun atawa disangga ku barang séjén, contona:

“Upama ulin ka situs urang sok manggihan pundén-pundén batu.”
f.               Sasajén, tina kecap saji, sasajian, nyaéta barang atawa kadaharan anu disajikeun/disuguhkeun. Dina kabiasaan urang Sunda sasajén téh miboga harti husus, nyaéta barang atawa kadaharan anu disuguhkeun ka karuhun atawa ka bangsa lelembut, contona:
“Kumaha paménta Ki Dukun téh, enya cenah ménta sasajén hayam camani?”
g.             Parukuyan¸ wadah tempat meuleum menyan, contona:
“Aki Dira ngagereyem mapatkeun jampé, nyanghareupan parukuyan nu geus ngelun.”
h.             Kolong, rohang imah bagian handap, contona:
“Ari hujan mah hayam téh ngariuhan ka kolong imah.”
i.               Lelembut, dedemit, roh, mahluk gaib, contona:

“Jurig téh kaasup bangsa lelembut anu sok ngaganggu manusa.”
j.               Kawung, ngaran tutuwuhan, sok disadap, caina disebut lahang, amis, sok ditaheur dijieun gula, contona:

“Lian ti disadap lahangna, kawung ogé sok diala injukna, pikeun dijieun tambang atawa hateup imah.
k.             Panulak bala, atawa tulak bala, nyaéta barang atawa tutuwuhan anu sok dipaké nyegah gangguan bangsa lelembut, dedemit.

“Jukut palias sok dipaké tulak bala sarta ilaharna disimpen di luhureun panto.”
l.               Jangjawokan, jampé, mantra, contona:

“Bari madep ngulon, Nini Usih ngagereyem mapatkeun jangjawokan.”
m.          Tatanén, barangpelak, contona:

“Di pilemburan mah loba kénéh anu tatanén téh, boh melak paré boh palawija.”
n.          Gamelan, tatabeuhan sapuratina, goong, saron, atawa anu ilahar sok dipaké dina kasenian degung , contona:

“Gamelan téh surupanana béda-béda, aya anu maké surupan saléndro, pélog, aya ogé degung.
o.             Ngalamar, pihak lalaki nanyaaan ka pihak awéwé pikeun maheutkeun pernikahan, contona:

“Béjana isukan Kang Ruhimat jeung kulawargana rék ngalamar Néng Elin.”
p.            Penca, seni béla diri anu ngutamakeun gerak dina wangun jurus-jurus, contona:

“Di urang anu kasohor téh di antarana penca Cimandé, Cikalong, jeung Sahbandar.”

PANGAJARAN 3
PAKEMAN BASA
Urang Sunda mah ari nyarita téh aya kalana sok tara togmol ka nu dimaksud, tapi malibir malar henteu nerag karasana sarta anu diajak nyaritana surti.
Malibirkeun omongan bisa ku rupa-rupa ungkara, upamana baé ku babasan, ku paribasa, atawa ku kekecapan séjén anu maksudna henteu nembrak. Urang kudu wikawanoh sawatara pakeman basa anu ilahar sok dipaké nyarita ku urang Sunda dina kahirupan sapopoé.

Niténan Pakeman Basa

Dina wacana urang sok manggihan sawatara babasan jeung paribasa, contona : “jati kasilih ku junti, hadé tata hadé basa, hadé gogog hadé tagog, soméah hadé ka sémah,”.
Ieu babasan jeung paribasa téh kagolongkeun kana pakeman basa, nyaéta ungkara anu kekecapan jeung hartina geus matok sarta teu bisa dirobah deui.
Pakeman basa sok disebut ogé idiom, nyaéta tina basa Yunani idios, hartina sorangan, mandiri, husus, atawa has. Harti anu kapanggih dina pakeman basa atawa idiom disebut harti idiomatik.

Naon bédana babasan jeung paribasa?
1.      Babasan nyaeta: ungkarana parondok, mangrupa kecap kantétan, hartina umumna ngagambarkeun kaayaan atawa pasipatan jalma.
2.      Paribasa nyaeta: ungkarana paranjang mangrupa kalimah sarta ngandung harti anu leuwih jero, mangrupa pépéling, atawa palasipah hirup.

Dina omongan sapopoé éta babasan jeung paribasa téh osok dipaké pikeun mamanis basa atawa pikeun ngantebkeun maksud anu nyarita.
Conto-conto kalimah di handap anu ngagunakeun babasan jeung paribasa.

Conto Kalimah anu ngagunakeun babasan:

1.             Ulah atah anjang atuh ari ka dulur téh, Lis, bisi matak teu wawuh!

2.             Leuh kayungyun ku Galih mah, hampang birit, tara ngaengkékeun ari dititah téh.

3.             Kahadé ulah kéna-kéna boga préstasi tuluy gedé hulu, ké batur teu resepeun.
4.             Ieuh, jadi jalma mah kudu bodo aléwoh, daék tatanya ka batur ari teu bisa téh.

5.             Mang Opik mah héjo tihang, pipindahan baé bangun teu betah lila di hiji tempat.

Conto Kalimah anu ngagunakeun paribasa:

1.             Ulah awuntah ari boga rejeki téh, kudu bisa ngeureut neundeun, ngarah aya simpenan keur poé isukan.

2.             Sing getol baé diajarna, Ujang, geuning paribasa gé lamun keyeng tangtu pareng. Ku soson-soson mah bakal kahontal nu dipimaksud.

3.             Ulah sapihak ari nyieun kaputusan téh, kudu leuleus jeujeur liat tali, bisa ngayunkeun kahayang nu lian.

4.             Adéan ku kuda beureum Dikdik mah, pakéan kerén tapi meunang nginjeum ti batur.

5.             Urang Cibodas mah akur sauyunan, ka cai jadi saleuwi ka darat jadi salebak, babarengan silih rojong dina migawé naon-naon ogé.

Sangkan urang leuwih wanoh kana babasan jeung paribasa, ieu aya conto-conto babasan jeung paribasa séjéna sarta hartina.

Conto Babasan

1.
Amis budi
=
hadé budi, teu weléh seuri ka batur.
2.
Amis daging
=
babari borok
3.
Ayem tengtrem
=
senang  haté,  teu  boga  kasieun/kahariwang
4.
Babalik pikir
=
sadar tina kasalahan
5.
Béak déngkak
=
geus ihtiar rupa-rupa tapi teu hasil
5.
Béngkok tikoro
=
teu kabagéan dahareun lantaran telat datang
7.
Beurat birit
=
kedul, hésé dititah
8.
Buntut kasiran
=
pedit, korét
9.
Cueut ka hareup
=
geus kolot
10.
Dogdog pangréwong
=
saukur (omongan) panambah
11.
Élmu ajug
=
mapatahan batur bari sorangan teu bener
12.
Épés méér
=
babari   ceurik,   babari   peunggas harepan
13.
Gantung déngé
=
teu anggeus anu didéngékeun
14.
Gantung teureuyeun
=
henteu cacap barang dahar,



lantaran kadaharanana kurang
15.
Getas harupateun
=
babari nuduh/ngahukum
16.
Gurat batu
=
mawa karep sorangan
17.
Hampang leungeun
=
babari neunggeul
18.
Handap lanyap
=
ngomongna hadé padahal maksudna ngahina
19.
Haréwos bojong
=
ngaharéwos tapi kadéngé ku batur
20.
Haripeut ku teuteureuyeun =
babari kapincut ku pangbibita
21.
Hawara biwir
=
bébéja ka batur saméméh dipigawé
22.
Heuras genggerong
=
ngomongna kasar
23.
Heureut pakeun
=
saeutik pangaboga
24.
Indit sirib
=
indit sakulawarga
25.
Kawas gaang katincak
=
jempé, teu ngomong

Conto Paribasa

1.             Adat kakurung ku iga = adat atawa kalakuan goréng sok hésé dirobahna.
2.             Agul ku payung butut = agul ku turunan atawa kulawarga sorangan.
3.             Asa mobok manggih gorowong = boga kahayang ari pék aya nu nyumponan atawa aya nu méré jalan bari teu disangka-sangka.
4.             Aya cukang komo meuntas = aya jalan tepi ka laksana anu dipikahayang.
5.             Banda tatalang raga = harta téh pikeun nulungan raga (awak).
6.             Batok bulu eusi madu = katénjo luarna (awakna) siga nu goréng padahal jerona (haténa) alus.
7.             Bengkung bekas nyalahan = robah tingkah laku, keur budak alus ari geus kolot goréng.
8.             Bentik curuk balas nunjuk  = resep nitah ka batur.
9.             Buruk-buruk papan jati = najan gedé dosana ari dulur mah sok hayang nulungan.
10.         Caina hérang laukna beunang = ngaréngsékeun perkara ku cara anu hadé teu matak tugenah.
11.         Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok = lamun tuluy dipigawé tangtu bakal karasa hasilna.
12.         Clik putih clak hérang, caang bulan opat belas = beresih haté, iklas, teu aya rasa keuheul atawa tugenah.
13.         Cul dogdog tinggal igel = ninggalkeun pagawéan anu baku.
14.         Gindi pikir belang bayah = goréng sangka atawa goréng haté ka batur.
15.         Goong nabeuh manéh = ngagulkeun diri sorangan.
16.         Hadé gogog hadé tagog = hadé omongan jeung tingkah laku.
17.         Hadé tata hadé basa = hadé tingkah laku jeung hadé omongan.
18.         Halodo sataun lantis ku hujan sapoé = kahadéan anu loba leungit ku kagoréngan anu saeutik
19.         Indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat .= indung jeung bapa téh sumber kasenangan.
20.         Jati kasilih ku junti = anu hadé kasilih ku nu goréng.
21.         Kaciwit kulit kabawa daging = kababawa ku batur anu nyieun kasalahan
23.         Kalapa bijil ti cungap = rusiah dicaritakeun ku nu ngalakukeunana. tapi mahi, aya hasilna.
24.         Landung kandungan laér aisan = jembar pikiran atawa wijaksana dina nyanghareupan pasualan.
25.         Lauk buruk milu mijah = pipilueun kana hiji kalakuan ku lantaran kabawakeun ku batur.
26.         Lodong kosong sok ngelentrung = jalma anu loba omong élmuna saeutik.


PANGAJARAN 4
NULIS LAPORAN KAGIATAN
Sabada urang ngayakeun hiji kagiatan, urang kudu bisa nuliskeun  laporan  tina éta  kagiatan.  Bentuk tulisanana  ngaharib-harib  karya  ilmiah,  resmi, henteu  kawas  nulis  karangan  fiksi/karangan.  Naon-naon  anu kasaksén dina hiji kagiatan kudu dituliskeun kalawan jéntré.
Ari maksudna, ngarah hiji kagiatan téh bisa jadi catetan atawa dokuméntasi sarta bisa kabaca ku nu lian. Ku sabab kitu merenah pisan upama dina pangajaran basa Sunda, urang diajar nulis laporan tina hiji kagiatan.
Susunan Laporan Kagiatan

1.    Kasang Tukang Kagiatan
2.    Tujuan Kagiatan
3.    Waktu jeung Tempat Tujuan Kagiatan
4.    Pamilon Kagiatan
5.    Waragad Kagiatan
5.    Eusi Kagiatan
6.    Panutup Kagiatan



PANGAJARAN 5
MACA NOVÉL
Dina sastra Sunda loba pisan novel anu bisa dibaca. Témana ogé rupa- rupa, ti mimiti anu ngaguar kahirupan manusa di jaman bihari tepi ka anu nyaritakeun kahirupan modéren di alam kiwari.
Maca Novel Béda jeung maca carita pondok anu ukur ngasongkeun hiji peristiwa. Bédana maca novel mah leuwih anteb karasana, sabab anu dipedarna ogé leuwih jero. Galurna carita leuwih panjang sarta loba konflik carita anu matak resep nuturkeunana.
Naha novel Sunda  ukur  nyaritakeun  alam  pilemburan  wungkul?jawabna, Henteu. Dina novel Sunda ogé urang bisa manggihan kaayaan kiwari, manusa jaman kiwari, anu geus bisa ngagunakeun  hasil  téknologi. Contona novel anu téma na Rasiah Kodeu Binér” anu nyaritakeun misteri bilangan binér. Atawa “Catetan Poéan Réré” anu nyaritakeun tokoh Réré nu teger jeung si lalaki anu teu normal bogoh ka lalaki deui.

Unsur-unsur Novel

Naon ari nu disebut novel?
Novel téh carita rékaan anu panjang dina wangun basa lancaran (prosa). Béda carpon anu sing sarwa singset, novel mah jalan caritana loba bagian-bagianana. Kitu deui palakuna ogé loba sarta mangsa anu kacaturna lila. Novel umumna diréka tina pangalaman atawa kahirupan manusa anu réalistis, kaharti ku akal. Palaku, jalan carita, tempat jeung waktu lumasungna carita dina novel napak dina kanyataan.

Upama dititénan caritana, novel téh ngabogaan unsur-unsur carita:

1.        Palaku, nyaéta jalma-jalma anu ngalalakon. Dina palaku, aya palaku utama, nyaéta anu loba dicaritakeun ku pangarang sarta loba nyorang kajadian. Aya ogé palaku panambah, nyaéta anu kalungguhanana ukur marengan palaku utama.
2.        Latar, nyaéta patempatan jeung waktu anu kasabit-sabit dina carita.
3.        Galur, nyaéta bagerakna carita tina hiji kajadian kana kajadian séjénna.
4.        Téma, nyaéta poko pasualan carita anu hayang ditepikeun ku pangarang ka nu maca, Contona; kanyaah indung, buméla ka lemahcai, ganjaran ka nu sabar, wawales ka nu sarakah, jeung sajabana.

Novél Dina Basa Sunda
              Dina sastra Sunda réa novel anu geus ditarulis ku para pangarang. Novel Sunda anu munggaran medal nyaéta Baruang ka nu Ngarora karangan D.K. Ardiwinata, anu medal dina taun 1914. Salian ti éta aya deui novel nu séjénna, upamana baé Agan Permas (1926) karangan Yuhana, Rusiah nu Goréng Patut (1928) karangan Sukria jeung Yuhana, Mantri Jero (1928) karangan R. Méméd Sastrahadiprawira, Laleur Bodas (1940) karangan Samsu, Pahlawan-Pahlawan ti Pasantrén (1966) karangan Ki Ummat, Pipisahan (1977) karangan R.A.F. (Rahmatullah Ading Affandie), Béntang Pasantrén (1978) karangan Usép Romli HM., Potrét (1986) karangan Ahmad Bakri, jsb.








PANGAJARAN 6
DRAMA
Drama téh salah sahiji wangun karya sastra anu sok dipagelarkeun. Urang tangtu kungsi lalajo pagelaran drama, boh langsung boh tina media VCD atawa Televisi.
Naon anu kudu dipilampah upama urang hayang mintonkeun drama? Anu pangpokona nyaéta tangtu kudu aya naskah, sabab dina naskah ayana leunjeuran carita.


Niténan Naskah Drama

Dina naskah drama upama ku urang dititénan, ciri anu pang katingalna tina naskah drama nyaéta ayana paguneman (dialog). Ieu minangka ciri anu ngabédakeun naskah drama jeung wangun karangan anu séjénna. Tegesna drama téh carita rékaan anu winangun paguneman (dialog) para palaku. Dina naskah drama katémbong ayana ciri-ciri anu khusus, nyaéta:

1)             Pertélaan palaku, nyaéta anu ngabéréndélkeun ngaran jeung katerangan ngeunaan palaku. Aya ogé drama anu henteu maké pertélaan palaku.
2)             Babak jeung adegan, nyaéta anu ngabagi-bagi karangan drama. Unggal babak dibagi jadi sababaraha adegan nurutkeun robahna kajadian. Aya drama anu ukur diwangun ku sababak jeung aya anu sababaraha babak.
3)             Candraan atawa katerangan dina awal babak, nyaéta nerangkeun kaayaan latar, suasana, palaku, kajadian jeung sajabana, contona:

(Sang Prabu, Praméswari, Para Putri, Ponggawa, jeung Paman Léngsér arasup ka panggung. Sang Prabu katénjo henteu bérag. Gék diuk, tuluy hulang-huleng, Bangun keur boga kabingung.)
4)             Paguneman, nyaéta kalimah langsung para palaku anu silih témpas, contona:
Gusti Prabu
:  Ih, orok ajaib atuh éta mah. Terus naon nu matak jadi

kahariwang Paman?
Paman Léngsér
:  Numawi, Gusti Prabu, éta orok téh rampus pisan

sagala dituang.
Gusti Prabu
:  Alus, Paman, hartina éta orok téh séhat.
Paman Léngsér
:  Sanés kitu, Gusti Prabu, anu dituangna téh sanés

kadaharan
wungkul. Pepelakan di buruan, anak

hayam, malah ka lamak bubu-tutan ogé sok dituang

ku orok téh.

Gusti Prabu
:  (Seuri ngagakgak) Ha ha ha....Turunan jurig sugan,

Paman! Nya alus ari daék ngadahar lamak bubututan

mah, da harga béas keur mahal apan ayeuna téh!

5)             Prolog jeung épilog
Prolog ditulis dina awal drama, eusina katerangan ngeunaan lalakon anu disuguhkeun.
Épilog ditulis dina bagian panutup drama, eusina kacindekan lalakon jeung naséhat pangarang.


Drama kaasup kana sastra lalakon, lantaran karangan drama ngébréhkeun paripolah palaku. Para palaku sina meta sarta maguneman jeung palaku lianna. Ieu anu ngabédakeun drama jeung carita rékaan lianna, upamana baé novel atawa carita pondok anu ngébréhkeun paripolah palaku ku cara dicaritakeun ku juru catur.
Dina drama mah dilampahkeun atawa bisa katémbong dina omongan para palaku.


Karangan Drama Dina Basa Sunda
Dina sastra Sunda loba pisan karangan drama anu kungsi dipagelarkeun, upamana baé: Lutung Kasarung (R.T.A. Sunarya), Yaomal Kiyamah (RAF), Masyitoh (Ajip Rosidi), Cahaya Maratan Waja (Yus Rusyana), Bandung Lautan Api (Rukasah S.W.) Prabu Siliwangi (Yoséph Iskandar), Inten Déwata (Wahyu Wibisana), Raja Wales (R. Hidayat Suryalaga), Prabu Tarusbawa (Saini KM), Nagri Katumbiri (Nunu Nazarudin Azhar), Cukang (Dadan Sutisna), Bandéra! Bandéra! Bandéra! (Toni Lesmana). jsb.




Untuk Latihan Soal Sunda Kls IX (Sembilan), Silahkan KLIK DIDYEU WE TONG D MAMANA
Kata Kunci Soal :         Muksit89

Cara Memperpendek Link dan Menjadikan Link BitLy

Cara Memperpendek Link Google Form Link yang dihasilkan google form pada dasarnya akan memberikan URL yang sangat panjang. Untuk memper...